ia menjawab, “aku kembali ke awan, namun dalam bentuk yang lain.”
aku kembali bertanya pada hujan, maukah kau jatuh berbalik arah dan kembali ke awan sebagai hujan?!
ia menjawab, “bagaimana menurutmu? apa yang sebenarnya kau mau?”
aku tak henti bertanya pada hujan, kapan kau akan jatuh berbalik arah dan kembali ke awan sebagai hujan?!
ia tak menjawab. ia diam. ia tak menjawab.
aku bertanya pada hujan, maukah kau jatuh berbalik arah dan kembali ke awan?!
ia menjawab, “aku kembali ke awan, namun dalam bentuk yang lain.”
aku kembali bertanya pada hujan, maukah kau jatuh berbalik arah dan kembali ke awan sebagai hujan?!
ia menjawab, “bagaimana menurutmu? apa yang sebenarnya kau mau?”
aku tak henti bertanya pada hujan, kapan kau akan jatuh berbalik arah dan kembali ke awan sebagai hujan?!
ia tak menjawab. ia diam. ia tak menjawab.
aku terus bertanya pada hujan, bagaimana kubuat kau jatuh berbalik arah dan kembali ke awan sebagai hujan?!
tiba-tiba mataku berubah menjadi awan, lalu turunlah hujan.
aku bertanya pada awan, tak akankah kau menangis kali ini ?!
ia menjawab, “aku kembali ke awan, namun dalam bentuk yang lain.”
aku kembali bertanya pada hujan, maukah kau jatuh berbalik arah dan kembali ke awan sebagai hujan?!
ia menjawab, “bagaimana menurutmu? apa yang sebenarnya kau mau?”
aku tak henti bertanya pada hujan, kapan kau akan jatuh berbalik arah dan kembali ke awan sebagai hujan?!
ia tak menjawab. ia diam. ia tak menjawab.
aku terus bertanya pada hujan, bagaimana kubuat kau jatuh berbalik arah dan kembali ke awan sebagai hujan?!
tiba-tiba mataku berubah menjadi awan, lalu turunlah hujan.
aku bertanya pada awan, tak akankah kau menangis kali ini ?!
No comments:
Post a Comment